Wednesday, June 19, 2013

Chapter 1 - Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen



Elemen dari Sistem Pengendalian Manajemen terdiri dari Perencanaan Strategis (Strategic Planning), Penganggaran (Budgeting); Alokasi Sumberdaya (Resource Allocation); Pengukuran Kinerja (Performance Measurement), Evaluasi (Evaluation), penghargaan (reward); Alokasi Tanggung-jawab (Responsibility Center Allocation) dan Transfer Pricing.

Terdapat dua pandangan mengenai hubungan antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Strategi Perusahaan.

  • Pendapat pertama menyatakan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen harus sesuai dengan Strategi Perusahaan. Dengan demikian hal pertama yang dilakukan adalah penyusunan strategi perusahaan melalui proses yang bersifat formal dan rasional. Berdasarkan strategi yang telah tersusun dibuatlah suatu Sistem Pengendalian Manajemen.
  • Pendapat lain menyatakan bahwa strategi muncul melalui proses yang dipengaruhi oleh Sistem Pengendalian Manajemen. Dengan perkataan lain Sistem Pengendalian Manajemen mempengaruhi proses penyusunan strategi perusahaan.

Pendapat pertama dapat diterapkan pada perusahaan dimana lingkungan perubahannya dapat diprediksi, namun dalam sistuasi saat ini dimana perubahan yang terjadi sangat cepat dan sulit untuk diprediksi maka akan sulit untuk pertama-tama melakukan penyusunan strategi dan selanjutnya membentuk Sistem Pengendalian Manajemen berdasarkan strategi tersebut. Dalam situasi seperti ini yang paling memungkinkan adalah penyusunan strategi melalui proses yang secara signifikan dipengaruhi oleh Sistem Pengendalian Manajemen.

Konsep Dasar

 

Pengendali (Control)

Setiap sistem pengendali paling tidak mempunyai 4 elemen, yaitu:

  • Detektor atau Sensor - Perangkat yang dipasang untuk mendeteksi apa yang sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti.
  • Asessor - Perangkat yang menentukan pengaruh dari apa yang terjadi dengan membandingkannya dengan standar yang ada atau dengan hasil yang diharapkan.
  • Effektor (disebut juga dengan feedback (umpan balik)) - Perangkat yang mengubah perilaku apabila asessor mengindikasikan hal tersebut.
  • Jaringan Komunikasi - perangkat yang mengirimkan informasi antara detektor dan assessor dan juga antara assessor dan effektor. 

Manajemen 

 

Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi ini dipimpin oleh seorang CEO (Chief Executive officer) dan dibantu oleh beberapa orang manajer atau kepala departemen atau bisnis unit. CEO atau senior manajer lain menentukan strategi dari organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Para manajer atau pemimpin bisnis unit kemudian memformulasikan strategi dari masing-masing departemen atau bisnis unitnya untuk mendukung strategi yang telah ditetapkan di level organisasi. Proses pengendalian manajemen merupakan suatu proses dimana setiap manajer di setiap tingkatan memastikan semua orang yang berada di bawah pengawasannya menerapkan strategi yang telah ditetapkan.

Sistem


Sistem merupakan cara yang telah ditentukan dan biasanya dilakukan secara berulang-ulang untuk melaksanakan atau melakukan satu atau serangkaian kegiatan.

 

Batas-batas Pengendalian Manajemen


Sistem yang terdapat dalam suatu perusahaan bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : Formulasi Strategi (Strategy Formulation), Pengendalian Manajemen (Management Control) dan Pengendalian Tugas (TaskControl).

Diantara ketiga sistem di atas, Formulasi Strategi merupakan sistem yang paling kurang sistematis dan Pengendalian Tugas merupakan sistem yang paling sistematis. Pengendalian manajemen berada di antara ke dua sistem tersebut. Formulasi strategi memfokuskan kepada program jangka panjang dan Pengendalian Tugas memfokuskan kepada kegiatan-kegiatan jangka pendek. Pengendalian manajemen mempuyai fokus terhadap keduanya.

Formulasi Strategi menggunakan perkiraan kasar dari apa yang akan terjadi di masa depan sementara Pengendalian Tugas menggunakan data terkini yang akurat. Pengendalian Manajemen menggunakan kombinasi dari kedua data tersebut.

Ketiga sistem di atas masing-masing mempunyai kegiatan perencanaan (planning) serta pengendalian (kontrol). Proses perencanaan mempunyai peran yang sangat penting dalam formulasi strategi, sementara pengendalian mempunyai peran yang lebih penting pada pengendalian tugas. Pada pengendalian manajemen, perencanaan dan pengendalian mempunyai tingkat kepentingan yang sama.

Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen merupakan suatu proses dimana manajer mempengaruhi anggota-anggota organisasi untuk mengimplementasikan strategi-strategi organisasi.

 

Kegiatan Pengendalian Manajemen


Pengendalian Manajemen melibatkan beberapa kegiatan yang meliputi :
  • Perencanaan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh organisasi
  • Melakukan kordinasi beberapa kegiatan yang berbeda dalam oganisasi
  • Melakukan komunikasi informasi
  • Melakukan evaluasi terhadap informasi-informasi
  • Menentukan tindakan-tindakan yang harus diambil
  • Mempengaruhi orang untuk merubah perilaku kerja.
Pengendalian manajemen tidak berarti semua kegiatan harus terkait dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya, seperti budget. Rencana-rencana tersebut didasarkan kepada kondisi-kondisi yang dipercaya ada pada saat diformulasikan rencana tersebut. Apabila pada saat implementasi terjadi perubahan kondisi, maka kegiatan-kegiatan yang didasarkan kepada rencana tersebut menjadi tidak sesuai.Pengendalian manajamen harus dapat menganisipasi kondisi-kondis yang akan datang untuk memastikan tercapainya sasaran perusahaan.Apabila manajer menemukan pendekatan yang lebih baik, pengendalian manajemen tidak boleh mengganggu jalannya proses implementasi.

Keselarasan Tujuan


Keselarasan tujuan berarti bahwa sebisa mungkin tujuan dari setiap individu dalam organisasi harus sejalan dan konsisten dengan tujuan organisasinya. Sistem pengendalian manajemen harus didesain dan dioperasikan sesuai dengan prinsip keselarasan tujuan.

 

Perangkat Untuk Menerapkan Strategi


Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya alat bantu yang dapat digunakan oleh manajer pada saat melakukan implementasi strategi. Strategi juga diimplementasikan melalui struktur organisasi, pengelolaan sumber daya manusia dan juga budaya perusahaan.

Struktur organisasi menentukan peran, hubungan pelaporan dan tanggung jawab yang menentukan proses pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia berhubungan dengan proses seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan terminasi karyaan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melakukan eksekusi strategi perusahaan.

 

Penekanan Pada Aspek Keuangan dan Non Keuangan


Sistem Pengendalian Manajemen mencakup mncapaiengukur kinerja baik Keuangan maupun non keuangan. Aspek keuangan meliputi net income, return on equity dan sebagainya sementara sasaran non keuangan meliputi kualitas produk, pangsa pasar, kepuasan konsumen, pengiriman tepat waktu dan moral karyawan.

 

Alat Bantu Dalam Pembentukan Strategi Baru


Fungsi utama dari pengendalian manajemen adalah unuk meyakinkan terseksekusinya strategi yang telah dipilih. Namun dalam kondisi saat ini dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat informasi yang diperoleh dari pengendalian manajemen terutama untuk faktor-faktor non keuangan dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi strategi yang baru.

 

Formulasi Strategi


Formulasi strategi merupakan proses penentuan tujuan (goal) organisasi serta strategi-strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Tujuan (goal) tidak mempunyai batasan waktu. Mereka tetap ada sampai dilakukannya perubahan. banyak perusahaan yang menetapakan tingkat Return on Investment (ROI) yang memuaskan sebagai tujuan (goal) dari organisasinya namun banyak juga perusahaan yang menetapkan pencapaian pangsa pasar yang besar sebagai tujuan dari organisasinya.

Strategi merupakan suatu perencanaan yang penting yang menunjukan arah organisasi yang diinginkan oleh senior manajemen.

Kebutuhan terhadap formulasi strategi biasanya timbul sebagai respon dari adanya ancaman (threat), kesempatan (opportunity).

Seorang CEO baru biasanya mempunyai pandangan yang berbeda terhadap ancaman dan kesempatan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, oleh karena itu setiap terjadi pergantian CEO biasanya terjadi pula perubahan atau pergantian strategi perusahaan.

Strategi untuk menangani ancaman atau kesempatan dapat muncul dari semua bagian organisasi dan tidak mempunyai batasan waktu. Ide baru tidak semata-mata muncul dari bagian Riset dan Pengembangan atau dari staf kantor pusat. Pada dasarnya setiap orang dapat menyumbangkan ide-ide terbaik yang setelah mengalami proses analisa dan diskusi dapat menjadi dasar dari suatu strategi baru.

Tanggung jawab untuk malakukan formulasi strategi tidak boleh dibebankan kepada orang atau suatu unit organisasi tertentu.

Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen.

 

Formulasi strategi merupakan proses untu menentukan atau memutuskan strategi-strategi baru, sementara Pengendalian Manajemen merupakan proses implementasi dari strategi-strategi yang telah ditentukan.

Dari kacamata desain sistem, proses formulasi strategi merupakan proses yang pada dasarnya tidak sistematik, sementara pengendalian manajemen merupakan proses yang lebih sistematik. Ancaman, kesempatan dan ide-ide baru tidak terjadi dalam suatu interval waktu tertentu sehingga keputusan strategic manajemen dapat terjadi kapanpun.

Analisa dari suatu ajuan strategi biasanya hanya melibatkan beberapa orang staff, sementara pengendalian manajemen melibatkan semua unsur manajer serta staff nya di semua tingkatan jabatan.

Pengendalian Tugas (Task Control)


Pengendalian Tugas (Task Control) merupakan proses untuk memastikan bahwa tugas-tugas yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien.

Pengendalian tugas berkaitan dengan kinerja dari individual yang melaksanakan tugas sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam proses pengendalian manajemen.

Pengendalan tugas seringkali merupakan proses monitoring untuk memastikan diikutinya aturan-aturan yang telah ditetapkan, fungsi yang kadangkala tidak memerlukan kehadiran manusia. Fungsi ini dilakukan oleh perangkat-perangkat bantu seperti sistem komputer, robot maupun perangkat lainnya.

Banyak kegiatan pengendalian tugas merupakan kegiatan yang scientific artinya keputusan yang optimal atau tindakan-tindakan yang tepat untuk melakukan tindakan pengendalian dapat diperkirakan dalam batas-batas yang dapat diterima.

Hampir semua informasi yang terdapat dalam suatu organisasi merupakan informasi pengendalian tugas. Jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan, jumlah bahan yang digunakan dalam proses produksi, Jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah pengeluaran kas. Kemudian kegiatan-kegiatan utama dari suatu organisasi seperti pengadaan, penjadwalan, pemasukan order, logistik, pengendalian kualitas dan manajemen kas merupakan contoh dari sistem pengendalian tugas. Sebagian dari kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sulit dan rumit.

Perbedaan antara Pengendalian Tugas (Task Control) dan Pengendalian Manajemen (Management Control).